Something missing: Learn to listen.

Posted on

Seberapa sering kita mendengar? atau kita selalu hanya ingin didengar? Ada banyak hal di dunia ini yang lalu lalang, layaknya manusia yang seenaknya pergi dan (kadang juga tak) kembali, kata-kata pun kadang bisa saja hanya berlalu seenaknya.

SwEeT (251)

Malang, Februari 2014

“Aku nunggunya di sini aja ya, Dit. Kamu fotokopi aja dulu. Hehehe.” Kata saya pada Adit sambil cengengesan.

Hari itu saya dan Adit rajin sekali. Belum ada pukul 10 pagi, tapi saya sudah nongkrong di kampus tercinta. Kegiatannya adalah menunggu dosen sebelum akhirnya cabut ke luar kota. Saya lebih memilih duduk santai di pos satpam daripada harus ikut Adit memfotokopi beberapa lembar bahan yang akan kami bawa pergi.

“Mbaknya dulu yang mau sekolah ke Jepang ya?” Seorang Bapak Satpam kampus tiba-tiba duduk di depan saya dan menanyakan hal itu. Saya sedikit kaget karena sebelumnya saya terlalu cuek dengan tidak memperhatikan sekeliling, sesampainya saya di pos satpam, saya langsung mengambil novel yang baru seminggu saya beli. Saya pikir, menunggu dosen akan lebih menyenangkan bila disambi dengan membaca. Ya kalo sudah megang buku rasanya dunia udah milik sendiri.

Continue reading »


When nickname became more popular than realname. :D

Posted on

IMG03239-20131220-1532

There’s something wrong on those forms. Yes, my name. 

Jadi ceritanya, beberapa hari yang lalu saya diberi beberapa form untuk diisi oleh adik tingkat saya. Form penilaian untuk kegiatan kerja praktek adik-adik tersebut. Selepas maghrib saya meminta Ibram untuk datang ke kos untuk memberikan form tersebut. Beruntung sempat saya cek sebentar lembaran demi lembaran kertas yang tersusun rapi dalam sebuah map plastik.

Saya terdiam. Ada yang salah. Saya perhatikan lagi kertas-kertas tersebut sembari mengernyitkan dahi.

”Astaghfirulloh.” Saya menempuk jidat saya sendiri. Iya, karena tidak mungkin saya menepuk jidat si Ibram. -____-

“Kenapa mbak?” tanyanya bingung.

Saya menunjuk ke arah tulisan “Nama Pembimbing”.

Memang benar. Dia menuliskan nama saya. Indah Faruk. Tapi itu kan bukan nama akte saya. Sebenernya sih tidak masalah jika menggunakan nama itu, hanya saja… untuk kepentingan yang lebih formal, seharusnya menggunakan nama asli yang notabene bawaan dari lahir.

Continue reading »



Jangan salahkan hujan. Dia tidak salah.

Posted on

image

Hujan yang malang. Kali ini kedatangannya banyak diperbincangkan di semua mass media. Mungkin karena kedatangannya yang keroyokan di beberapa tempat. Tak hanya membuat genangan, tapi bahkan banjir. Jakarta, Manado, Semarang, dan lainnya. Beruntung current city saya aman dari banjir. Alhamdulillah. Tapi saya sedih juga melihat sodara-sodara yang sedang berkecamuk dengan air bah yang menggenangi rumah mereka

Jaga mereka selalu, Tuhan. Cukupkanlah dengan segala kebutuhannya.

Kalo dipikir-pikir lagi…
Hujan itu tidak salah… manusia saja yang lalai kurang menjaga lingkungannya. Sampah dibuang sembarangan.
Hujan tidak salah… saluran gorong-gorongnya dan drainasenya saja yang nggak sanggup menampung debit airnya.
Hujan tidak salah… manusia saja yang mengkonversi lahan hijau seenaknya menjadi hutan beton.

Hujan itu tidak salah… dia hanya datang melaksanakan tugas dari Dia yang Maha Berkehendak. Ya.. hujan memang tidak salah. Manusia saja yang tak mau disalahkan atas perilakunya yang semena-mena pada bumi. Bumi saja tidak pernah membenci hujan. Kita malah dengan congkaknya merasa benar dengan atas perilaku dan perangai kita (dan saudara kita terhadap bumi).

Kata bapak temen saya, hujan itu anugerah. Bukan bencana. Memang. Ada rahmat dan rejeki dibalik datangnya hujan. Andai bisa lebih jeli kita melihat ke dalam. Selalu ada hal positif dibalik sesuatu yang negatif.

Saya sangat menyukai hujan. Meski saya bisa sakit kalau terkena air hujan sedikit saja, tapi tak pernah menyurutkan niat saya untuk bermain-main dengannya. Merasakan bulir-bulir air yang menyentuh wajah. Itu mendamaikan sekali. Hujan dan gerimis selalu memiliki irama yang cukup magis yang bisa membuat saya menari dan tersenyum. Sejenak melepas kepenatan akan dunia.

Continue reading »