There’s something wrong on those forms. Yes, my name.
Jadi ceritanya, beberapa hari yang lalu saya diberi beberapa form untuk diisi oleh adik tingkat saya. Form penilaian untuk kegiatan kerja praktek adik-adik tersebut. Selepas maghrib saya meminta Ibram untuk datang ke kos untuk memberikan form tersebut. Beruntung sempat saya cek sebentar lembaran demi lembaran kertas yang tersusun rapi dalam sebuah map plastik.
Saya terdiam. Ada yang salah. Saya perhatikan lagi kertas-kertas tersebut sembari mengernyitkan dahi.
”Astaghfirulloh.” Saya menempuk jidat saya sendiri. Iya, karena tidak mungkin saya menepuk jidat si Ibram. -____-
“Kenapa mbak?” tanyanya bingung.
Saya menunjuk ke arah tulisan “Nama Pembimbing”.
Memang benar. Dia menuliskan nama saya. Indah Faruk. Tapi itu kan bukan nama akte saya. Sebenernya sih tidak masalah jika menggunakan nama itu, hanya saja… untuk kepentingan yang lebih formal, seharusnya menggunakan nama asli yang notabene bawaan dari lahir.
”Hahaha. Namaku bukan ini dek. Seharusnya pake DIS. Bukan Indah Faruk.”
Saya bisa memaklumi kebingungan yang dirasakan oleh Ibram. Begini ini kalo keseringan make nama gaul daripada nama akte. Memang untuk urusan non formal, saya menggunakan “Indah Faruk” sebagai nama yang cukup bisa membedakan antara saya dengan yang lain. Semua akun saya di jejaring sosial, menggunakan nama itu. Baik untuk facebook, twitter, wasap, ym, gtalk, email, BbM, dan line. Apalagi saya berkomunikasi dengan orang-orang selalu menggunakan nama itu.
Saya menyesali kenapa dari awal saya tidak memperkenalkan nama asli saya kepada mereka.Saya pun meminta maaf dan meminta lembar-lembar tersebut diprin ulang. my mistake. Saya benar-benar tidak enak. lalu kemudian saya mengubah nama di beberapa akun saya menggunakan nama asli.
Semoga kejadian ini tidak terulang lagi ya. Aamiin.
Kalau masih punya salah, berarti saya masih normal. Namanya juga manusia.
Regards,
I.